Life Is So Beautiful
Hidup itu indah...
Ya betul...
Hidup itu indah...
Nikmati dan bersyukurlah...
Karena hidup itu indah...
Hidup itu indah...
Ya betul...
Hidup itu indah...
Nikmati dan bersyukurlah...
Karena hidup itu indah...
Wow... life is so fast and short... betul ga hehehe... ga kerasa udah 4 hari ga sempat nge-blog... mesti dipaksain deh hari ini nge-blog... kadang kalo sibuk jadi ga ada inspirasi and ga ada idea... or ideanya udah abis kepake buat pekerjaan kali ya hehehe...
...Tuhan terima kasih untuk waktu yang Kau beri
...Tuhan kasihMu kuterima tiap waktu juga hari ini
...Tuhan terima kasih untuk hari yang Indah
...Tuhan cintaMu kurasa tiap waktu juga hari ini
Hari ini sibuk bukan main... sampai kangen sama temen-temen... sampai kebawa-bawa nih programming...
for each LOVE NO-RETURN where PEOPLE = GIVE and TIME = ALL THE TIME
use-index TRUE-LOVE,
each CARE NO-MATTERHOW where PEOPLE = NEED and TIME = EVERYTIME
use-index MOTHER-CARE,
each PRAY NO-DOUBT where PEOPLE = RAISE and TIME = ANYTIME
use-index MORNING-PRAY 'TILL NIGHT-PRAY
break by NO-ONE by NO-TIME by NO-PLACE:
do while not TIMES_UP:
if first-of(LOVE) then do:
put ROMANTICS at TIME.
end if.
LOVING like the first LOVE.
if first-of(CARE) then do:
display KINDS at PEOPLE.
end if.
CARING like the first CARE.
if first-of(PRAY) then do:
say WORDS with HEART.
end if.
PRAYING like the first PRAY.
end do.
if TIMES_UP then do run TIMES_UP procedure.
end for each.
procedure TIMES_UP:
when the time is up then:
nothing to do.
GOD will execute the procedure.
report will be made.
justice for all.
end procedure.
Hari ini saya kesel banget abis baca beberapa email di milis yang membahas masalah aborsi... Saya sih ga ikut komentar... well tahu apa saya... yang saya tahu cuma aborsi itu sangat dilarang menurut agama dan yang pasti dosa... DOSA... urusannya ya sama yang bisa memberi kehidupan itu sendiri, apapun alasannya aborsi tidak dapat dibenarkan kecuali untuk menyelamatkan kehidupan ibu yang mengandung anaknya, itupun dengan beberapa kondisi tertentu yang saya ga tau detailnya...
hari ini hati saya 'miris' (miris tuh bahasa Jawa ya? hehehe...) ketika masih juga membaca beberapa komentar yang bisa membenarkan adanya aborsi... ampuni aku Tuhan...
so saya hanya mao ikut silence................
seperti silence scream yang hanya bisa dilakukan bayi-bayi korban tersebut....
let me still silence... silence... silence...
Waktu berlalu begitu cepat...
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16:37...
Sementara tak satupun goresan mengotori selembar kertas sketsa yang sedang kugarap...
Mungkin aku sedang tak di sini...
Mungkin aku memang di sini... tapi hanya wujud...
Mungkin aku di sini untuk tetap menjadi ada...
Namun aku memang tak beranjak dan tetap di sini...
Entah untuk menjadi ada ataukah menuju tiada...
Tuhan... Jangan Kau ijinkan aku berpaling dariMu...
Tuhan... Jangan Kau relakan aku melepas tanganMu...
Tuhan... Jangan Kau biarkan aku menghilang dari pandanganMu...
...karena inilah aku yang penuh dosa
Today is today...
Not Yesterday...
Nor Tomorrow...
Do what should be done today on this day...
Do what should be done tomorrow on the next day...
But leave everything that left yesterday...
Apakah itu keadilan...
Apakah itu belas kasihan...
Apakah itu kesetiaan...
Aku tak mengerti
Mungkin harus aku hidup seribu tahun lagi...
Mungkin harus aku jatuh seribu kali lagi...
Mungkin harus aku menang seribu medali lagi...
Mungkinkah...
Aku masih tak mengerti...
Sejenak ku kembali...
Sejenak ku berhenti...
Ternyata tak perlu ku mencari...
Karena Ia di sini...
Tak guna ku cari jawabmu...
Pernah suatu ketika... aku merasakan sepi yang begitu sepi... di mana tak kutemui apa yang kucari...
Pernah suatu ketika... aku merasakan haru yang begitu haru... di mana tak tersisa air mataku lagi...
Pernah suatu ketika... aku merasakan tawa yang begitu riang... di mana tak ada lagi resah...
Pernah suatu ketika... aku merasakan sakit yang begitu menyakitkan... di mana tak kurasa lagi semua derita...
Yesusku... tak ada kasih sebesar KasihMu
Yesusku... tak ada cinta sesuci CintaMu
Yesusku... tak ada setia setulus SetiaMu
Ajariku... seperti diriMu
...tak layak aku mencari
..sekalipun aku menarikan tubuhku dalam gerimis pagi....
...sekalipun aku mengayun langkahku dalam kabut senja....
....sekalipun aku mengibaskan jubahku dalam putih pasir....
.....sekalipun aku mengembarakan pikiranku dalam samudera biru....
ku tetap di sini...
ku masih di sini...
ku terpaku di sini...
ku diam membeku di sini...
Hari ini mendung sekali dan sempat hujan deras.... setelah beberapa wilayah Jakarta diguyur hujan deras semalam dan malam sebelumnya.... hhhmmmhhh...lumayan untuk menyejukkan hawa Jakarta yang kian pengap dan sesak...
Lagi ga ada mood kepala sakit.... mao nulis apa ga tau juga... tapi tadi sempat membaca tulisan yang menyentuh dan indah menurut saya... ini sebagian kesimpulan dan akhir tulisan yang mungkin banyak dari kita yang sudah membacanya.... berapa yang sudah mempraktekkannya... bisakah kita...
And you made me realize that...
the most important thing in this life is...
to continue loving...
without asking why or how...
and without setting any limit...
Keresahanku sudah mencapai batas di mana aku tak dapat melakukan segala sesuatu dengan tenang... sementara aku di sini masih meraba... apakah kiranya yang membuatku resah dan tak dapat menenangkan diriku sendiri...
Haruskah kurasakan sesuatu terjadi... sesuatu yang hanya ada dalam pikiranku saja... sesuatu yang belum ada dalam alam kenyataan... sesuatu yang hanya kemungkinan... mengapa terlalu banyak "bagaimana jika" membayangi... apakah karena terlalu sering bergaul dengan "if... then... elseif... else... endif..."
Hal ini membuatku lelah... lelah untuk terus bertahan... lelah untuk terus mencoba... lelah untuk terus menjalani... sampai suatu saat... "sepasang Tangan dan Hati" yang lembut dan kokoh merengkuhku... untuk kembali bangkit dan berjalan... berani untuk melangkah dan tak hanya bertahan...
...saat ini kukembali lelah Yesus
ulurkanlah TanganMu...
biar kusambut dalam jiwaku...
berikanlah HatiMu...
biar kupeluk dengan cintaku...
Apakah bahagia itu?
Apakah setetes embun di daun yang bergulir sebening kristal menyapa pagi?
Apakah segelas orange juice yang menggelegak segar mengundang liur?
Apakah seucap kata dari mulut yang manis mengalir menyambut sapa?
Apakah seusap jemari dari tangan yang halus menghangatkan beku hari?
Atau Apakah-Apakah yang lain? Aku tak tahu... mungkin juga aku tahu... mungkin tidak... aaaahhhh....
Mungkin hanya pikiranku saja.... aku bahagia... aku tidak bahagia... aku senang... aku tidak senang... lalu apa namanya kalo aku menerima ke-"tidak-senang"-an dengan senang... juga apa namanya kalau aku menerima ke-"tidak-bahagia"-an dengan bahagia... atau sebaliknya... mungkinkah????
Hari ini otakku buntu...
Sebuntu air dalam saluran-saluran air Jakarta... yang penuh dengan sampah... sampah kita... sampahku... sampah mereka...
Bila kutermenung menerawang langitMu Tuhan...
Bila kutertunduk menatap tanah debuMu Tuhan...
Bila kuterlelap meresap heningMu Tuhan...
...mungkin itu saatku mencariMu
...mungkin itu waktuku rindu akanMu
...mungkin itu masaku butuh jamahanMu
Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika seseorang meminta pertolongan kita... Hal yang sering kusesali bila aku tidak bisa memenuhi kebutuhannya saat itu juga... atau bila terlontar kata-kata yang berupa penolakan ataupun pengelakan... kadang penolakan itu memang bukan hal yang kita sengaja... namun tetap bisa mengecewakan untuk orang lain...
Andai aku ini Superman dengan beratus kemampuan supernya... ah andai aku ini Astro Boy dengan beribu kebaikannya yang melebihi hati manusia... andai saja aku ini Doraemon dengan kantong ajaibnya yang bisa menyediakan berjuta benda...
Tapi dengan andai itu semua... akankah hatiku sebening kristal... akankah hatiku selembut sutera... akankah hatiku setegar karang... untuk bisa melihat dengan hatiku apa yang mereka butuhkan... untuk bisa merasa dalam hatiku apa yang mereka alami... untuk bisa menguatkan mereka dari hatiku...
...menghadap aku padaMu Tuhan
menghaturkan sembah sujudku...
...bersimpuhku di pangkuanMu Tuhan
melepaskan semua salibku...
...tersungkurku di kakiMu Tuhan
menerima Kasih CintaMu...
Mungkin banyak dari kita yang sudah terbiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi kekecewaan dan memiliki hati dan jiwa besar... tapi terkadang sebaik apapun persiapan yang kita lakukan... sampai pada saatnya kekecewaan itu datang... hati kita tetap sedikit tergores... entah meninggalkan bekas yang dalam ataupun hanya lecet yang ringan...
Lalu yang menurutku terpenting adalah langkah berikutnya yang menjadikan luka itu sembuh dan membawa arti untuk kehidupan selanjutnya... karena setiap hal memiliki arti... tak ada yang diciptakan sia-sia...
hari ini...inginku ucapkan syukurku...
hari ini...inginku sampaikan maafku...
hari ini...inginku lepaskan kecewaku...
Tuhan...biarlah Kau beri hati ini kelembutan...
Tuhan...biarlah Kau beri hati ini ketegaran...
Tuhan...biarlah Kau beri hati ini kekuatan...
CintaMu...
Semangatku yang kubangun potongan demi potongan luntur sudah...memudar satu persatu perlahan seperti pewarna pada kertas crepe yang terkena air meninggalkan bekas-bekas berwarna pudar hilang...
Kadang kesadaranku tidak membawa pikiranku melaju pada garis waktu...tapi sering kali menuntunku pada jalur satu arah kepahitan hati yang membawa kematian...
Kesadaran akan perasaan yang itu-itu juga...namun tak juga mengalirkanku pada kesadaran untuk melampaui batasku...
Apakah ini egoku, nafsu atau sekedar resistant untuk berubah atau kedamaian status quo?
Tuhan...biarku memujiMu saat ini...
...setelah hanya permohonan yang terangkat selama ini...
Tuhan...biarku mengagungkanMu kala ini...
...setelah hanya tanya mengapa yang terucap selama ini...
Tuhan...biarku memuliakanMu hari ini...
...setelah hanya penolakan yang terlontar selama ini...